10 bencana paling mematikan di dunia

12 Januari 2010: Gempa Haiti menewaskan 200 ribu jiwa, jumlah pasti korban tidak diketahui. Palang Merah memperkirakan bencana ini mempengaruhi hidup 3 juta orang Haiti.

2 Mei 2008: Jumlah korban tewas akibat Topan Nargis masih belum jelas, tapi diperkirakan mencapai lebih dari 140 ribu orang. Penduduk Myanmar yang tinggal di sekitar persawahan di dataran rendah terjebak, tak tahu ke mana harus lari, lalu tersapu topan.

8 Oktober 2005: Gempa berkekuatan 7.6 SR di Pakistan menewaskan lebih dari 40 ribu orang. Kerusakan dan korban jiwa disebabkan oleh dangkalnya pusat gempa.

Agustus 2005: Badai Katrina menewaskan lebih dari 1.800 orang dan merupakan badai terparah dalam sejarah AS. Ini lebih mematikan dari bencana di negeri Paman Sam dalam beberapa dekade terakhir. Efeknya terasa hingga saat ini, penduduk New Orleans dan di pesisir masih berjuang memulihkan kehidupan mereka.

26 Desember 2004: Gempa dengan kekuatan 9.3 Skala Richter mengguncang Samudera Hindia. Gempa dahsyat ini memicu Tsunami yang menewaskan lebih dari 225.000 orang.

1985: Letusan dahsyat Gunung Nevado del Ruiz, Kolombia, menewaskan 25 ribu orang, sebagian besar karena tersapu banjir lahar.

1976: Gempa dengan kekuatan 8 Skala Richter mengguncang Tangshan, Cina, menewaskan 255 ribu hingga 655 ribu jiwa.

1931: Banjir Sungai Kuning diperkirakan telah membunuh 1 juta sampai 3,7 juta manusia. Ada yang tewas tenggelam, terkena penyakit akibat banjir, juga kelaparan. Sungai ini juga pernah meluber dahsyat dan menewaskan korban dengan jumlah yang sama besar.

1815: Letusan Gunung Tambora pada 1815. Diperkirakan 80 ribu orang meninggal karena kelaparan. Petaka juga dirasakan di Eropa dan Amerika Utara. Tahun 1816 dijuluki ‘The Year without Summer’, tak ada musim panas di tahun itu.

Letusan Tambora juga mengakibatkan gagal panen di China, Eropa, dan Irlandia. Hujan tanpa henti delama delapan minggu memicu epidemi tifus yang menewaskan 65 ribu orang di Inggris dan Eropa. Kelaparan melumpuhkan di Inggris.

1737: Bencana mengguncang Calcutta, India, menewaskan 300 ribu orang. Awalnya para ilmuwan menduga malapetaka itu diakibatkan gempa bumi, namun belakangan diketahui penyebab bencana itu cenderung mengarah ke angin topan.

1556: Gempa di Shaanzi, Cina menewaskan 830 ribu orang. Tidak ada yang tahu seberapa besar magnitud sebenarnya.

1330-1351: The Black Death atau pandemik penyakit pes disebabkan bakteri Yersinia pestis, diperkirakan menewaskan sekitar 75 juta orang, atau 30 hingga 60 persen populasi Eropa.

1138: Gempa bumi Aleppo, Suriah, menewaskan sekitar 230 ribu orang. Dalam data US Geological Survey (USGS), ini adalah gempa paling mematikan keempat sepanjang masa.

1500 SM atau lebih: Pulau Stroggli di Mediterrania terhempas. Gelombang Tsunami memusnahkan peradaban Minoan. Area bencana itu saat ini disebut Santorini. Plato menyebutnya situs di mana kota legendaris, Atlantis menghilang.

aktivitas gunung anak krakatau menurun

Liputan6.com, Serang: Aktivitas kegempaan vulkanik Gunung Anak Krakatau di Selat Sunda menurun. Namun Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) masih tetap menyatakan statusnya pada level tiga atau siaga.

“Aktivitas GAK mengalami penurunan. Seismograf yang ada di kami pada Minggu 16 Oktober 2011 mencatat 5. 484 kali, sementara sebelumnya mencapai 5. 575 kali,” kata Kepala Pos Pemantau GAK di Desa Pasauran Kecamatan Cinangka, Kabupaten Serang, Banten, Anton Tripambudi, Senin (17/10).

Meski aktivitas Anak Gunung Krakatau menurun, namun para nelayan setempat masih tetap dilarang untuk mendekat kawasan tersebut hingga radius dua kilometer. (ANT/Vin)

Gempa bumi melanda “pulau dewata”, bali

Pada hari kamis, 13 0ktober 2011 bali di guncang gempa dengan kekuatan 6,8 skala Richter dengan intensitas 4 MMI. Berdasarkan informasi Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG), gempa terjadi pada pukul 10.16 WIB dengan pusat gempa di 143 kilometer barat daya Nusa Dua pada kedalaman 10 km.

Setidaknya tujuh gempa susulan terjadi setelah gempa di pagi hari itu. Salah satunya adalah gempa berkekuatan 5,6 skala Richter pada pukul 14.52 Wita. Pusat gempa susulan ini terjadi di 131 km barat daya Nusa Dua dan juga pada kedalaman 10 km.

Guncangan gempa susulan masih terus terasa mengguncang Denpasar, Bali. Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) telah mencatat tujuh kali gempa susulan terjadi.

Namun, enam gempa susulan tidak terasa. Gempa susulan ketujuh terasa kuat sekitar 5 detik terjadi sekitar pukul 15.40 Wita. Menurut BKMG, gempa susulan ini berkekuatan 5,6 SR.

Guncangan yang cukup terasa membuat orang berhamburan keluar rumah. Namun, sejauh ini tidak dilaporkan terjadi kerusakan tambahan. Diperoleh laporan, gempa susulan itu juga terasa di Jember.

Informasi BMKG menyebutkan, gempa susulan terasa paling kuat di Denpasar dan Mataram. Masing-masing dengan kekuatan getaran antara III-IV Skala MMI (modified mercally intencity).

Gempa dengan kekuatan 6,8 skala Richter ini terasa hingga Mataram, Malang, dan Yogyakarta. Namun gempa yang kekuatannya lebih dari 6 skala richter ini bukan yang pertama kalinya mengguncang pulau dewata. Sejarah mencatat bahwa Bali pernah diguncang gempa yang lebih dahsyat dan mengakibatkan tsunami.

Peneliti gempa dari Pusat Penelitian Geoteknologi Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI), Danny Hilman Natawijaya, mengatakan, gempa besar pernah terjadi di Bali pada tahun 1800-an. Gempa besar juga pernah terjadi pada 1979.

Berdasarkan data USGS, setidaknya ada 8 gempa besar yang pernah terjadi di Bali. Salah satu gempa paling tua yang tercatat terjadi pada 22 November 1815 dan 21 Januari 1917. Dalam sejarah gempa, kejadian tersebut dikatakan besar sebab kekuatannya mencapai 7 SR.

Gempa lain terjadi pada 14 Juli 1976, 26 Januari 1977, 21 Mei 1979, 20 Oktober 1979 dan 17 Desember 1979. Magnitude gempa tersebut bervariasi, mulai dari 5 SR sampai 6,6 SR.

Data NOAA mengungkap bahwa ada beberapa gempa Bali yang mengakibatkan tsunami. Gempa 22 November 1815 mengakibatkan tsunami dan menewaskan 1.200 orang. Gempa 13 Mei 1857 juga mengakibatkan gejolak ombak setinggi 3,4 meter dan gempa 20 Januari 1917 mengakibatkan tsunami setinggi 2 meter.

Pada hari kamis, 13 0ktober 2011 bali di guncang gempa dengan kekuatan 6,8 skala Richter dengan intensitas 4 MMI. Berdasarkan informasi Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG), gempa terjadi pada pukul 10.16 WIB dengan pusat gempa di 143 kilometer barat daya Nusa Dua pada kedalaman 10 km. Setidaknya tujuh gempa susulan terjadi setelah gempa di pagi hari itu. Salah satunya adalah gempa berkekuatan 5,6 skala Richter pada pukul 14.52 Wita. Pusat gempa susulan ini terjadi di 131 km barat daya Nusa Dua dan juga pada kedalaman 10 km. Guncangan gempa susulan masih terus terasa mengguncang Denpasar, Bali. Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) telah mencatat tujuh kali gempa susulan terjadi. Namun, enam gempa susulan tidak terasa. Gempa susulan ketujuh terasa kuat sekitar 5 detik terjadi sekitar pukul 15.40 Wita. Menurut BKMG, gempa susulan ini berkekuatan 5,6 SR.

Informasi BMKG menyebutkan, gempa susulan terasa paling kuat di Denpasar dan Mataram. Masing-masing dengan kekuatan getaran antara III-IV Skala MMI (modified mercally intencity). Gempa dengan kekuatan 6,8 skala Richter ini terasa hingga Mataram, Malang, dan Yogyakarta. Namun gempa yang kekuatannya lebih dari 6 skala richter ini bukan yang pertama kalinya mengguncang pulau dewata. Sejarah mencatat bahwa Bali pernah diguncang gempa yang lebih dahsyat dan mengakibatkan tsunami. Peneliti gempa dari Pusat Penelitian Geoteknologi Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI), Danny Hilman Natawijaya, mengatakan, gempa besar pernah terjadi di Bali pada tahun 1800-an. Gempa besar juga pernah terjadi pada 1979. Gempa lain terjadi pada 14 Juli 1976, 26 Januari 1977, 21 Mei 1979, 20 Oktober 1979 dan 17 Desember 1979. Magnitude gempa tersebut bervariasi, mulai dari 5 SR sampai 6,6 SR. Data NOAA mengungkap bahwa ada beberapa gempa Bali yang mengakibatkan tsunami. Gempa 22 November 1815 mengakibatkan tsunami dan menewaskan 1.200 orang. Gempa 13 Mei 1857 juga mengakibatkan gejolak ombak setinggi 3,4 meter dan gempa 20 Januari 1917 mengakibatkan tsunami setinggi 2 meter.

Hello world!

Welcome to WordPress.com. After you read this, you should delete and write your own post, with a new title above. Or hit Add New on the left (of the admin dashboard) to start a fresh post.

Here are some suggestions for your first post.

  1. You can find new ideas for what to blog about by reading the Daily Post.
  2. Add PressThis to your browser. It creates a new blog post for you about any interesting  page you read on the web.
  3. Make some changes to this page, and then hit preview on the right. You can always preview any post or edit it before you share it to the world.